PENDAFTARAN ONLINE

Rabu, 25 Desember 2019

6 Strategi Perusahaan Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0


 Revolusi industri pertama kali diperkenalkan oleh beliau Prof. Klaus  Schwab,  Founder and Executive Chairman of the World Economic Forum, di dalam bukunya. Buku tersebut telah menjelaskan bahwa era  revolusi industri 4.0 akan mengubah hampir sebagian besar hidup manusia. Revolusi ini melahirkan berbagai super komputer, kendaraan tanpa pengemudi, robot pintar, perkembangan neurotechnology dan dunia digital yang serba otomatis lainnya. Kini realitas di dunia bisa terkoneksi dengan dunia virtual melalui bantuan internet. Ini yang menyebabkan terjadinya berbagai perubahan dalam kehidupan manusia, terutama di dunia bisnis. Kemajuan teknologi yang ada di dalamnya membuat wajah industri dunia berubah secara drastis.

Untuk berbagai perusahaan, era revolusi industri 4.0 merupakan fenomena yang mutlak dan tidak bisa dihindari. Perusahaan harus mempunyai strategi yang bisa melakukan transformasi dan inovasi untuk menghadapinya. Ini agar perusahaan dan bisnis yang telah dibangun tidak tergilas oleh zaman dan terhambat perkembangannya. Perusahaan harus sudah mempunyai sebuah peta perjalanan yang terintegrasi sehingga arah pengembangan bisnis terlihat dengan jelas. Saat ini pemerintah Indonesia telah memunculkan strategi yang membuka jalan menuju Indonesia 4.0. Jika dikaitkan dengan perusahaan, peta strategi yang dikeluarkan ini sebagai solusi mempercepat pengembangan industri nasional di era digital ini. Berdasarkan peta yang dikeluarkan oleh pemerintah, berikut ini adalah strategi yang bisa dilakukan perusahaan di era revolusi industri 4.0.

Perbaikan Alur Barang dan Material
Ini merupakan upaya yang dicanangkan pemerintah untuk membantu perusahaan di Indonesia. Upaya perbaikan bertujuan untuk mengurangi impor bahan baku dan berbagai komponen produksi pada industri. Selain dapat menghambat pembiayaan pemanfaatan ini juga diharapkan dapat memacu sumber daya alam Indonesia agar bernilai lebih tinggi. Produksi lokal dari sektor hulu dan menengah semakin ditingkatkan, yang dibarengi dengan peningkatan kapasitas dan percepatan adopsi teknologi.

Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
Dengan gencarnya perubahan kini banyak kehidupan menjadi serba digital, bukan tidak mungkin robot akan menggantikan pekerjaan manusia. Namun dominasi robot tidak akan terjadi di semua sektor. Robot masih belum mampu mengambil alih pekerjaan yang berhubungan dengan interaksi manusia dan juga pengetahuan. Oleh karena itu perusahaan perlu mempersiapkan sumber daya manusia yang andal agar tetap mencapai kesuksesan. Karyawan sebaiknya didorong untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya mengenai teknologi. Karena tenaga kerja yang mampu mengaplikasikan dan mengontrol teknologi di masa kinilah yang mampu terus bergerak maju. Hal ini pun didukung oleh pemerintah yang berencana untuk merombak kurikulum pendidikan di Indonesia. Nantinya pendidikan Indonesia juga akan lebih menekankan pada Science, Technology, Engineering, the Arts, dan Mathematics (STEAM), serta meningkatkan kualitas sekolah kejuruan.

Penggunaan Teknologi Digital
Seperti yang diharapkan pemerintah, perusahaan mampu menggunakan teknologi digital contohnya Big Data, Autonomous Robots, Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality. Ini adalah sebagai perwujudan dari tiga solusi pintar dalam menghadapi revolusi industri 4.0, smart foundation, smart process, dan smart connectivity. Perusahaan harus memiliki strategi untuk membangun pondasi IT yang cerdas,  membangun proses IT yang cerdas dan membangun sistem konektivitas IT yang cerdas. Jika keseluruhan ini berhasil dilakukan maka akan sangat membantu untuk meningkatkan efisiensi kerja di dalam perusahaan. Bahkan dengan penerapan teknologi ini perusahaan pun akan mampu menghemat biaya sekitar 12-15%.

Harmonisasi Aturan & Kebijakan
Dalam sebuah perusahaan ada banyak proses yang dilalui untuk akhirnya menghasilkan sebuah produk. Dan dalam setiap proses ini akan ada aturan dan kebijakannya sendiri. Baik yang ditujukan untuk barang dan jasa yang di produksi tersebut, karyawan, manajemen maupun pemangku jabatan. Diperlukan harmonisasi dalam sebuah pembuatan dan pengaplikasian aturan dan kebijakan tersebut agar tidak menjadi bumerang bagi perusahaan sendiri. Apalagi pada era revolusi industri dimana dalam berbagai alur perusahaan juga ikut berubah. Aturan dan kebijakan dalam suplai bahan baku, perlindungan karyawan, pembagian kerja, persaingan bisnis, dan masih banyak lagi harus dibuat dengan jelas agar tidak merugikan salah satu pihak. Selain di dalam perusahaan, pemerintah pun ikut membantu dengan melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk mendukung daya saing industri dan memastikan koordinasi yang baik dengan pembuat kebijakan.

Menarik Minat Investor Asing
Sebuah bisnis memerlukan investor sebagai penunjang pengembangan perusahaan. Layaknya sebuah bisnis yang masih baru, perusahaan yang sedang memasuki era industri 4.0 juga membutuhkan investor untuk membantu. Tidak hanya dari segi materil, investor ini juga bisa dimanfaatkan untuk transfer teknologi. Khususnya yang sebagian besar investor asing telah menjalani perubahan revolusi jauh sebelum perusahaan lokal mengenalnya. Kehadiran investor asing ini sangat membantu negara berkembang seperti Indonesia yang masih lebih sedikit penerapan teknologinya. Untuk mening­katkan investasi, pemerintah Indonesia akan secara aktif melibatkan perusahaan manufaktur global. Pemerintah nantinya memilih 100 perusahaan manufaktur teratas dunia sebagai kandidat utama dan menawarkan insentif menarik. Jalan lain yang ditempuh adalah berdialog dengan pemerintah asing untuk kolaborasi tingkat nasional. Upaya ini diharapkan dapat berpengaruh terhadap proses transformasi kegiatan ekonomi industri di Indonesia.

Perluas Jaringan Bisnis
Upaya perluasan jaringan bisnis dapat dilakukan dengan berbagai cara. Tidak hanya membidik investor tetapi juga konsumen. Perluas jaringan perusahaan di kalangan konsumen dengan menyediakan produk yang berkualitas serta layanan yang memuaskan. Dengan kepuasan yang diperoleh, bukan tidak mungkin konsumen itu sendiri yang menjadi pembuka jalan perusahaan Kamu dikenal oleh banyak pihak. Dibantu juga dengan melakukan promosi dan mendekatkan diri pada konsumen yang menjadi solusi paling ampuh untuk mempertahankan konsumen. Karena jika konsumen telah percaya pada perusahaan Kamu, perubahan pola maupun metode konsumsi sebagai akibat revolusi industri pun tidak akan berpengaruh terlalu banyak kepada mereka.

Itulah beberapa strategi yang dapat dilakukan perusahaan untuk dapat menghadapi era revolusi industri 4.0 dimana semua perubahan dapat terjadi. Intinya, perusahaan harus mampu menciptakan iklim inovasi tetap berjalan. Karena perusahaan yang terus berinovasi akan menemukan segala cara bagaimana agar terus relevan dan memimpin persaingan di era revolusi industri 4.0 ini.
Selain beberapa poin di atas, satu hal penting lain yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan untuk tetap bertahan adalah administrasi dan keuangan. Di era revolusi industri 4.0, sistem pengaturan administrasi dan keuangan juga ikut berubah. Karena perusahaan harus sudah meningkatkan aktivitas ekonomi berbasis teknologi. Itulah mengapa pengolahan keuangan sudah tidak lagi menggunakan cara konvensional namun sudah menggunakan sarana teknologi yang berbasis web.Pengelolaan administrasi dan transaksi keuangan yang maju turut serta mendukung daya saing perusahaan. Karena akan meningkatkan efisiensi sehingga menyediakan banyak  waktu yang dapat digunakan untuk fokus mengembangkan perusahaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar