PENDAFTARAN ONLINE

Jumat, 03 April 2020

Perbedaan Teknologi Virtual Reality dengan Augmented Reality


VR dan AR sekilas terlihat mirip, tetapi memiliki konsep yang berbeda.

Teknologi Virtual Reality (VR) dan Augmented Reality (AR) banyak digunakan akhir-akhir ini. Sekilas mirip, tetapi keduanya memiliki konsep yang berbeda dengan karakteristik yang membedakan satu sama lain.
Mengutip PC Mag, (VR) merupakan gawai yang dihubungkan melalui perangkat VR seperti HTC Vive, Oculus Rift atau Google Cardboard. Pengguna memungkinkan dapat merasakan berada di dalam dunia alternatif yang dihasilkan. Dalam realitas virtual, lingkungan yang dihasilkan VR benar-benar terpisah dari dunia fisik, terutama pada media kompleks.

Seperti VR, (AR) merupakan cara menghubungkan dengan lingkungan yang ditingkatkan. Namun, VR berusaha untuk sepenuhnya menggantikan dunia nyata, sedangkan AR hanya menambahkan lapisan ke dalamnya. Dengan cara ini, orang masih dapat berinteraksi dengan lingkungan fisik mereka sambil mendapatkan informasi tambahan dari perangkat seperti kamera smartphone atau aplikasi.
Berikut perbedaan antara VR dan AR dalam penggunaannya:
1.      Perangkat yang Digunakan
VR biasanya diakses melalui perangkat seperti headset yang sepenuhnya berinteraksi dengan lingkungan vitual yang dihasilkan. Tidak hanya visual tetapi juga suara, sentuhan, bau, dan rasa jika perangkat yang digunakan merupakan gawai yang sudah ditingkatkan seperti teater 4D. Sementara AR umumnya diakses melalui kamera ponsel yang menampilkan visual lapisan ke lingkungan sekitarnya di layar perangkat. Dengan kata lain, yang bekerja merupakan bukanlah ponsel itu sendiri melainkan dibantu dengan afanya aplikasi pendukung.
2.      Tingkat Kedalaman Pengalaman Bermain
 VR dirancang untuk sepenuhnya berada dalam dunia virtual. Perangkat VR benar-benar memblokir lingkungan nyata dan menghasilkan tampilan virtual. Sehingga, VR sangat baik untuk media seperti video game atau film yang pengguna dapat fokus pada konten yang ditonton. Seperti namanya, AR tidak menggantikan dalam lingkungan nyata ke virtual. Melainkan menambahakan konten vitual sehingga terlihat di lingkungan nyata. Dengan kata lain, AR mengekspresikan kontennya tidak bersifat mendalam. Lapisan di atas lingkungan fisik pengguna dan umumnya tergantung pada fitur dunia nyata.
3.      Jenis Media yang Ditampilkan
VR merupakan sistem imersif yang biasanya menggunakan komputer untuk membuat lingkungan virtual. Video game dan film merupakan bentuk media yang paling umum diadaptasi untuk relialitas virtual. Media AR tidak seintensif VR. AR hanya sebagai tambahan halus pada dunia nyata. AR biasanya menampilkan bentuk 3D yang dapat dilihat melalui aplikasi dengan kamera ponsel sehingga terlihat berada di dunia nyata.
4.      Realitas yang Dihasilkan
VR dapat dihasilkan dalam beberapa cara berbeda tergantung pada media yang ditampilkan. Video game sering langsung ditampilkan saat pengguna bermain, jika ada mesin game, atau mereka dapat dibuat sebelumnya, dalam hal ini mereka statis dan mirip dengan gambar atau film. Ada beberapa orang juga menganggap video 360 derajat sebagai realitas virtual; ini sepenuhnya dibuat sebelumnya. AR sering kali dikodekan untuk aplikasi ponsel dan diterjemahkan secara reaktif tergantung pada lokasi pengguna. Ini bisa diprogram mirip dengan realitas virtual, tetapi umumnya tidak membutuhkan mesin canggih untuk membuat.
5.      Terjadi Langsung Dunia VR dan dunia nyata merupakan lingkungan yang terpisah dan tidak reaktif. Hal ini terjadi kerena media VR diprogram sebelumnya. Sementara AR lebih berpotensi reaktif terhadap dunia nyata. Hal ini terjadi karena AR digabungkan dalam lingkungan nyata. Dengan kata lain, dunia AR terjadi secara langsung terhadap dunia nyata.

VR diakses menggunakan perangkat yang mendukung, sedangkan AR biasanya melalui kamera ponsel.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar