PENDAFTARAN ONLINE

Rabu, 24 Juni 2020

MOODLE LEARNING MANAGEMENT SYSTEM: SETUP REVIEW


MOODLE MERUPAKAN LEARNING MANAGEMENT SYSTEM YANG SUDAH TIDAK ASING UNTUK DIGUNAKAN
Untuk sebagian besar dari kita, Moodle merupakan Learning Management System (LMS) yang sudah tidak asing lagi. Kenyataannya sudah banyak lembaga pendidikan yang menggunakan Moodle sebagai pilihan Learning Management System mereka. Semakin tingginya tingkat karantina mandiri akhir-akhir ini, minat akan penggunaan Moodle Learning Management System tentunya meningkat dengan pesat karena menjadi solusi pendidikan walaupun di rumah sekalipun. Selain sebagai LMS, Moodle juga dapat bekerja sebagai CBT atau Computer-Based Test.

Moodle menyediakan fitur-fitur LMS pada umumnya seperti pengumpulan tugas, forum diskusi, arsip, chat, dll. Tetapi, Moodle menyediakan layanan bagi Developer yang dapat mengatur Moodle sesuai kebutuhan, membuat Moodle sangat modular contohnya seperti plugin. Moodle juga menyediakan sistem Moodle Partner jika kamu membutuhkan tenaga atau ilmu langsung dari ahlinya, atau jika kamu seorang ahli kamu dapat mendaftarkan diri untuk menjadi Partner. Ingin tahu lebih lanjut? Jangan kemana-mana dan simak artikel berikut.
Sebelum mengoperasikan Moodle, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan. Moodle cukup mudah digunakan dan tidak perlu proyek besar-besaran hanya untuk menggunakan Learning Management System satu ini. Berikut langkah-langkahnya:
1.      Rencanakan kapasitas sistem kamu; ketahui kapasitas hardware kamu dan sesuaikan relatif dengan data-data yang akan kamu simpan. Moodle menyediakan Cloud Hosting jika kamu membutuhkan kapasitas unlimited dengan hardware terbatas.
2.      Menginstall Database Server; Moodle mendukung MySQL, MariaDB, atau PostgreSQL.
3.      Menginstall Web Server; disarankan menggunakan Apache 2 karena sangat kompatibel dengan Moodle.
4.      Menginstall PHP; gunakan PHP yang paling disarankan untuk hardware kamu. Kecuali jika kamu menggunakan server IIS 7/8, gunakan Microsoft Web Platform Installer.
5.      Download file Moodle; Download dan Copy file moodle dari download.moodle.org.
6.      Membuat Data Directory dan Secure Database; langkah ini diperlukan untuk menyimpan seluruh file Moodle. Pastikan data-data ini diamankan dengan baik dan TIDAK aksesibel lewat internet.
7.      Mulai instalasi Moodle; jalankan Installer yang sudah didownload untuk mengatur situs baru kamu.
8.      Membuat Backup; sebaik apapun server kamu, tetap saja bisa beresiko untuk terjadinya crash dan kehilangan data. Pastikan kamu menyediakan hardware cadangan atau external storage untuk menyimpan data-data penting kamu.
9.      Mengecek security dan performa server; situs Moodle yang tidak pernah diurus akan menjadi lambat dan tidak nyaman untuk digunakan, dan lebih parahnya lagi rentan terhadap bahaya. Kamu dapat menggunakan Benchmark untuk mengatur performa keseluruhan Moodle kamu.
Moodle merupakan Learning Management System (LMS) yang sangat ternama. Tetapi, apakah performa yang diberikan oleh Moodle sesuai dengan namanya yang menjadi salah satu LMS terbaik?
Kelebihan Moodle merupakan arsitekturnya yang dibuat dengan bahasa yang cukup umum, yaitu PHP dan MySQL dan sangat mudah dimodifikasi bagi developer. Fitur-fitur yang terdapat di Moodle juga sangat detail dan fleksibel, seperti kalender, timer, metode pembelajaran, wilayah waktu pelajar, dan fitur lainnya. Moodle juga menyediakan plugin jika kamu membutuhkan fitur-fitur dari eksternal dan opsional seperti Livestreaming, modul quiz, modul tugas, dan lain-lain. Dokumen dan manual yang disediakan untuk developer juga sangat komprehensif dan mudah dipahami. Kelebihan ini lah yang membuat Moodle menjadi pilihan LMS terbaik di kelasnya.
Tidak ada LMS yang sempurna, begitu pula dengan Moodle. Dibalik fitur-fitur dan kelebihannya, Moodle memiliki beberapa kekurangan. Fitur-fitur eksklusif Moodle bersifat berbayar, beberapa proyek kecil mungkin merasa keberatan untuk membeli Moodle untuk sebatas fitur tembahan. Codebase yang diberikan Moodle terkenal rumit, terutama untuk developer yang kurang kenal dengan Moodle atau bukan ahlinya. Pada dasarnya, Moodle sangat terpaku dengan sistem kursus atau kuliah, jika suatu lembaga pendidikan memiliki sistem berbeda dengan yang ditawarkan Moodle, sedikit sulit untuk mencari jalan tengahnya. Tetapi, dibalik kekurangan-kekurangan ini sebenarnya masih bisa diatasi dengan baik dan relatif dengan penggunanya. Jadi, tidak ada kekurangan yang “real” dan sangat mengganggu pengguna.
Untuk lembaga pendidikan dan lainnya, sangat disarankan untuk menggunakan Moodle sebagai pilihan LMS. Moodle memiliki segala hal yang kamu butuhkan dari LMS, terutama Moodle sudah mendukung software dan platform dukungan terbaru dan juga mendukung platform-platform lama (jika dibutuhkan). Selain itu, Moodle juga sangat mudah dipelajari bahkan bagi pemula sekalipun. Jadi, kamu memiliki banyak alasan untuk memilih Moodle sebagai pilihan LMS kamu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar