Semenjak diluncurkan oleh Google pada Februari 2016 lalu, Google
AMP (Accelerated Mobile Pages) banyak
dimanfaatkan untuk mempercepat proses loading suatu website. Terutama akses yang dilakukan
melalui perangkat smartphone. Hal
ini dikarenakan pengunjung akan memilih untuk meninggalkan website, apabila membutuhkan waktu loading lebih dari 4 detik. Tentu saja
sebagai pemilik website Anda
tidak ingin ditinggalkan para pengunjung, bukan?
Dengan
alasan inilah Google AMP diperkenalkan untuk para pengguna di seluruh dunia.
Secara umum, perangkat ini bekerja dengan cara menurunkan spesifikasi data website. Jadi, tampilannya terlihat
jauh lebih sederhana jika dibandingkan dengan ketika Anda mengunjungi website tersebut menggunakan browser di PC. Inilah yang menjadikan website lebih mudah dibaca dengan cepat
tanpa membutuhkan waktu loading lama.
Mengenal Google AMP lebih jauh
Google
AMP (Accelerated Mobile Pages) merupakan fitur canggih yang sengaja diciptakan agar halaman website dapat diakses lebih cepat.
Dengan begitu, pengunjung situs tidak perlu menghabiskan banyak waktu dalam
menunggu website loading. Mengutip
hasil riset yang dipublikasikan oleh Tractus, conversion rate suatu
halaman website bisa menurun
hingga 3,5% ketika website mengalami delay. Meskipun hanya dalam kurun waktu 1
detik saja. Hal ini juga berpengaruh pada meningkatnya bounce rate mencapai 8.3%.
Tentu
saja, penerapan Google AMP pada website yang
Anda kelola akan memberi banyak keuntungan. Karena waktu loading yang dibutuhkan cukup singkat,
maka pengunjung pun lebih nyaman menikmati konten di dalam website. Trafik kunjungan akan
meningkat. Terlebih saat ini banyak pengguna internet yang mengakses informasi
melalui mobile browser.
Cara kerja Google AMP
Pada
dasarnya, cara kerja Google AMP tidak jauh berbeda dari yang bisa Anda jumpai
pada Facebook Instant Articles. Keduanya hanya digunakan dalam 2 platform yang
berbeda, di mana Google AMP menggunakan mesin pencari Google sedangkan Facebook
Instant Articles pada media sosial Facebook.
Halaman
yang diakses melalui Google AMP membutuhkan waktu loading relatif
lebih cepat karena seluruh penggunaan kode HTML sudah dioptimasi terlebih dulu.
Singkatnya, beberapa tags HTML
tidak bisa Anda gunakan ketika menerapkan Google AMP untuk website. Selain itu, disarankan agar menggunakan CSS dengan lebih efisien serta meniadakan
JavaScript agar website bisa
lebih cepat memuat halaman yang akan dituju pengunjung situs.
Optimalisasi kode HTML
Secara
teknis, Google AMP dapat mengoptimalisasi kode HTML yang
digunakan dan menyimpannya dalam bentuk cache
website. Nantinya cache inilah
yang akan dimuat sehingga mobile
browser yang digunakan pengunjung tidak perlu mengunduh file berulang-ulang kali. Untuk
menerapkan halaman Google AMP ini setidaknya ada beberapa komponen utama yang
perlu Anda persiapkan, yaitu AMP HTML, AMP JS, dan AMP CDN.
AMP
HTML dapat difungsikan untuk mengurangi penggunaan tag JavaScript dan memberikan akses
prioritas untuk pengguna mobile. AMP
HTML ini akan bekerja menyesuaikan gambar, mengecilkan ukuran HTML dan CSS,
serta inline CSS. Sementara AMP
JS berperan mempercepat akses melalui metode asynchronus di
dalam perangkat smartphone. Untuk
AMP CDN fungsinya menyimpan file website sebagai cache, sehingga bisa diakses
berulang-ulang dengan cepat tanpa menunggu untuk download melalui
server.
Pengaruh terhadap
hasil pencarian
Sebagai
pengelola website, Anda tentu
memahami bahwa antara kecepatan loading
website, page views, dan peringkat dalam mesin pencarian saling
berpengaruh satu sama lain. Dalam hal ini, ketika website dapat
diakses dengan cepat, maka pengunjung berkesempatan untuk melihat
halaman-halaman lain yang ada pada website. Hasilnya, bounce rate akan berkurang sehingga
halaman website memiliki
peringkat yang baik di mesin pencarian Google. Artinya, website yang dikelola memiliki
kemungkinan untuk tampil di halaman pertama pada hasil
pencarian.
Menjadikan
visibilitas lebih tinggi
Google
AMP memang bukan faktor utama yang mempengaruhi visibilitas website yang Anda kelola. Namun, jika website memiliki waktu loading cepat serta tampilan yang
sangat mobile friendly, tentu
akan lebih disukai oleh pengunjung. Artinya semakin banyak orang datang ke website Anda, maka semakin tinggi pula
nilai visibilitas website tersebut.
Hal ini disebabkan karena Google selalu menandai secara khusus hasil pencarian
yang memiliki AMP (Accelerated Mobile Pages).
Tampilan
AMP ini sangat direkomendasi terutama bagi para pemilik blog. Pasalnya, ketika
menerapkan Google AMP, website memungkinkan
untuk ditampilkan secara horizontal, seperti carousel yang bisa Anda jumpai
pada platform Instagram. Jadi,
setelah membaca satu artikel, pengunjung bisa melihat dan mengunjungi
artikel-artikel lain. Hanya dengan menggeser layar atau swipe ke kiri dan kanan.
Pilihan plugin AMP terbaik untuk website WordPress
Menerapkan
Google AMP pada dasarnya bisa dilakukan dengan menggunakan coding. Namun, waktu yang dibutuhkan
tentu lebih lama sehingga cara ini dianggap kurang efektif dan efisien.
Beruntung untuk Anda yang menggunakan website WordPress.
Kini sudah ada beberapa pilihan plugin AMP
terbaik yang bisa di-install dengan
mudah.
Rekomendasi
pertama ada pada plug in AMP
for WP – Accelerated Mobile Pages. Menyediakan fitur yang luas dengan beragam extension. Ada juga opsi support untuk memudahkan
penyesuaian dengan kebutuhan website-mu.
Fleksibilitas yang ditawarkan membuat plug
in AMP ini banyak diandalkan oleh para pengelola website.
Selanjutnya,
ada pula plug in AMP for
WordPress yang direkomendasikan untuk pemilik website
editorial ataupun blog berbasis WordPress. Bagi pemula, mungkin plug in ini cocok untuk diterapkan.
Namun jika website-mu sudah memiliki
cukup banyak fitur, maka plug in AMP
for WordPress bukanlah yang tepat. Sebaliknya, Anda bisa menggunakan plug in Glue for Yoast SEO & AMP
untuk mendukung peringkat SEO website. Keuntungan
integrasi SEO dan optimasi konten pada tampilan mobile bisa
didapatkan dengan instalasi plug
in AMP jenis ini.
Instalasi Google AMP di WordPress
Setelah
mengenal Google AMP serta memahami manfaat yang bisa didapatkan, tentunya
Anda ingin segera melakukan instalasi. Perangkat ini bisa dipasang di website berbasis WordPress.
Tenang saja, caranya relatif cukup mudah karena Google AMP ini bisa di-install
layaknya plug in yang biasa Anda
tambahkan di WordPress.
Anda Log in terlebih
dulu pada halaman dashboard WordPress,
kemudian akses plug in – AMP.
Selanjutnya, silahkan pilih plug
in AMP dan klik tulisan “install
now”. Setelah instalasi berhasil dilakukan, segera kunjungi halaman Appearance – AMP untuk melihat preview tampilan website milikmu melalui mobile browser. Di bagian ini Anda juga
bisa menyesuaikan warna dan jenis tampilan di perangkat smartphone.
Jangan
lupa, pastikan terlebih dulu jika Google AMP sudah bisa bekerja secara optimal
di websitemu. Pengecekan ini bisa
dilakukan dengan menambahkan /amp di
akhir halaman yang ingin Anda tuju. Apabila tampilan website sudah
minimalis sesuai layar smartphone, artinya
instalasi Google AMP di WordPress sudah berhasil dilakukan. Umumnya, halaman
yang sudah dioptimalisasi dengan AMP akan diberi tanda petir di halaman hasil
pencarian Google.
Setelah
membaca ulasan mengenai Google AMP tadi, apakah Anda tertarik untuk menerapkan
fitur tersebut di dalam websitemu? Sampai
jumpa di artikel selanjutnya, ya!
Sumber:
Dewaweb.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar