PENDAFTARAN ONLINE

Senin, 24 Agustus 2020

Berikut 7 Cara Memulai Email Marketing untuk Bisnis

Email marketing telah banyak berubah sejak Constant Contact memperkenalkan alat pemasaran email pertama untuk bisnis kecil pada tahun 1998. Namun yang tidak berubah adalah keefektifannya.

Studi menunjukkan bahwa email marketing terus mengungguli channel digital marketing lainnya termasuk media sosial dan search paid. Namun, saat ini masih banyak para pelaku bisnis pemula masih bingung bagaimana cara memulai dan memaksimalkan email marketing sebagai channel marketing mereka. Oleh karena itu, berikut ini kami merangkum 7 cara memulai email marketing untuk bisnis pemula.

1.      Mengumpulkan database email

Dalam mengumpulkan database, seorang marketer biasanya mulai mengumpulkan daftar kontak email marketing calon customer Anda dengan lead magnet. Lead magnet merupakan hal yang kita berikan kepada calon atau customer kita untuk mendapatkan data yang kita inginkan.

Misalnya jika lead magnet Anda untuk subscribe newsletter Anda atau ebook Anda, biasanya data yang didapat hanya sedikit, seperti nama, alamat email, dan nomor telepon saja. Namun, ketika lead magnet yang Anda tawarkan besar, seperti voucher potongan harga, free trial, dan sebagainya, maka data yang Anda dapatkan bisa lebih lengkap, misalnya seperti nama, email, telepon, perusahaan, pekerjaan, birthdate, dan sebagainya yang tentunya data tersebut dapat membantu Anda untuk lebih mengenali mereka lebih dalam.

Lead magnet ini bisa Anda bagikan di berbagai channel digital marketing Anda untuk menarik perhatian audiens. Selain itu, cara lain yang bisa Anda gunakan untuk mendapatkan leads berkualitas adalah dengan mengikuti pameran, exhibition, dan mengadakan event sendiri.

2.      Memilih tools email marketing

Selanjutnya, ketika Anda sudah memiliki database untuk dikirimi email marketing, kini saatnya Anda untuk memilih tools penyedia layanan email marketing yang akan digunakan untuk mengirimkan campaign email marketing Anda.

3.      Membuat konten email marketing

Tahap ketiga dalam memulai email marketing adalah membuat konten email, konten dalam email marketing terbagi menjadi beberapa bagian, diantaranya:

·         Subject
Subjek email merupakan first impression yang akan diterima pembaca ketika membuka email. Karena subjek menjadi baris pertama yang terlihat, buatlah subjek yang singkat, padat, dan menjelaskan apa dari isi pesan tersebut.

·         Preheader
Preheader merupakan ringkasan isi email yang mengikuti subject line dalam preview yang di tampilkan di inboxPreheader biasanya digunakan untuk sedikit memberi bocoran isi email sebelum seseorang membukanya.

·         Recipient
Recipient adalah siapa saja penerima email marketing yang akan Anda kirimkan.

·         Sender
Sender adalah siapa pengirim dari email marketing Anda.

·         Sent time

Sent time adalah kapan waktu pengiriman email marketing tersebut, apakah akan dikirim langsung atau akan di schedule.

Selain kelima bagian tersebut, berikut ini anatomi konten email marketing yang harus Anda persiapkan. Selengkapnya mengenai anatomi email marketing bisa Anda baca di sini.

4.      Merancang desain email marketing

Setelah selesai membuat gambaran tentang konten email yang akan Anda kirim, kini saatnya untuk membuat desain email marketing Anda dengan menarik.

5.      Kirim email tes

Setelah selesai membuat konten email dan desain email Anda, kini saatnya untuk melakukan double check campaign email Anda dengan mengirimkannya kepada team sebagai email tes. Hal ini dilakukan untuk menghindari adanya kesalahan dan double check pada email Anda.

6.      Kirim email marketing Anda

Setelah tahap double check melalui email tes dilakukan, kini saatnya mengirimkan campaign email Anda. Sebelum itu, perhatikan ulang recipientsend time, dan konten email yang akan dikirimkan. Jika semuanya sudah ready, ini saatnya untuk mengirimkan campaign email marketing Anda.

7.      Pantai report email marketing

Setelah email terkirim, jangan berpikir tahap campaign tersebut sudah selesai. Karena masih ada tahap lainnya yaitu memantau performa campaign email marketing tersebut. Apakah campaign tersebut memiliki engagement yang bagus seperti sent rate, open rate, dan CTR-nya bagus atau malah sebaliknya. Jika engagement email tersebut bagus, maka Anda bisa melanjutkan campaign serupa, namun jika sebaliknya, sebaiknya evaluasi kembali dan lakukan A/B Testing email marketing Anda.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar